Laman

Anda Tertarik Untuk Berkomentar Atau Mempunyai Keluhan Serupa - Kirim Tulisan Anda Lewat Email - jaringansampahxl.perluditelusuri@blogger.com dan pastikan anda mengirimkan tulisan FIX, karena tulisan anda akan dipublish secara otomatis.. - Gunakan Fitur Ini Dengan Bijak - Dan Semoga Keluhan Kita Semua Didengarkan - Oleh Bos Bos XL - Yang Mungkin Tidak Menggunakan Kartu XL Dalam Berkoneksi

TELAK MENAMPAR AHOK DAN PENDUKUNGNYA, Survey LBH BUKTIKAN: Pindah ke Rusunawa, Korban Gusuran MAKIN MISKIN! - BURUK DAN MAHALNYA XL PRIORITAS


[portalpiyungan.co] Rumah susun (rusun) selalu dikampanyekan sebagai solusi utama bagi korban penggusuran paksa yang marak dilakukan pada empat periode pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

Namun, hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta beberapa waktu lalu justru menemukan bahwa hanya segelintir warga korban penggusuran yang mendapatkan solusi tersebut.

“Bahkan, banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan solusi sama sekali setelah mereka pindah ke rusun,” ujar staf LBH Jakarta, Alldo Fellix Januardy, Rabu, 21 Desember 2016.

Berdasarkan hasil penelitian lembaganya, proses pemindahan warga ke rusun kerap tidak disertai dengan musyawarah dan dialog yang seimbang. Tidak hanya itu, warga yang menjadi korban penggusuran juga kerap mendapat intimidasi dari aparat berseragam seperti TNI dan Polri.

Survei pada penelitian ini dilaksanakan terhadap 250 orang penghuni rusun dengan karakteristik kepala keluarga (orang yang menjadi pencari nafkah utama di dalam keluarga, baik laki-laki ataupun perempuan). Para informan juga merupakan korban penggusuran paksa sebelum menjadi penghuni rusun.

Survei dilakukan pada kurun waktu 9 April 2016 sampai dengan 17 April 2016. Survei dilakukan di 18 rusun sederhana sewa (rusunawa) yang dihuni oleh korban penggusuran paksa di wilayah DKI Jakarta.

Berdasarkan hasil wawancara LBH terhadap para korban penggusuran yang kini menjadi penghuni rusun di Jakarta, ditemukan bahwa sebagian besar laki-laki di dalam keluarga kehilangan pekerjaannya pascapenggusuran. Banyak pula warga mengaku terpaksa bergantung kepada pasangan perempuannya yang sebelumnya sebagian besar tidak bekerja, tetapi sekarang bekerja demi untuk menutupi kebutuhan rumah tangga.

Berdasarkan hasil survei LBH Jakarta, terdapat penurunan jumlah warga yang bekerja tetap, yaitu pada angka 33,4 persen sebelum digusur menjadi 29,3 persen setelah menghuni rusun. Hal yang sama terjadi pada kelompok warga pekerja tidak tetap yang semula berjumlah 58,4 persen menjadi 57,3 persen.

“Menurut hasil penelitian kami, perubahan ini terjadi karena adanya warga yang kehilangan pekerjaan dan berubah statusnya menjadi tidak bekerja setelah menghuni rusun. Sebelum digusur, jumlah warga yang tidak bekerja hanya 8,2 persen. Namun, angka itu kemudian meningkat menjadi 13,5 persen setelah mereka menghuni rumah susun,” ujar Alldo.

Hasil survei LBH juga menunjukkan bahwa warga mengalami penurunan pendapatan ketika mereka dipindahkan dari rumah lama ke rusun. Pada kategori penghasilan Rp 0 – Rp 1,1 juta yang semula berjumlah 16,7 persen menjadi 18,9 persen warga. Pada kategori pengasilan Rp 1,1 juta – Rp 2,1 juta yang semula berjumlah 25,2 persen menjadi 25,6 persen warga.

Selanjutnya, pada kategori penghasilan Rp 3,1 juta – Rp 4,1 juta yang semula berjumlah 29,3 persen kini menjadi 22,8 persen warga. Pada kategori penghasilan Rp 4,1 juta – Rp 5,1 juta yang semula 3,7 persen menjadi 3,5 persen. Sementara, pada kategori penghasilan di atas Rp 5,1 juta yang semula berjumlah 1,5 persen kini menjadi 0,9 persen.

“Survei kami juga menunjukkan bahwa sedikitnya 72,8 persen warga penghuni rusun ternyata memiliki pendapatan di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta Tahun 2016 (penghasilan di bawah Rp 3,1 juta). Angka ini meningkat dari semula yang berjumlah 65,5 persen sebelum mereka digusur,” kata Alldo lagi.

Sementara Dandhy Dwi Laksono, jurnalis yang banyak mengawal berbagai proses pengambilalihan lahan warga secara paksa oleh pemerintah, memaparkan bahwa pengeluaran warga meningkat 300% setelah dipindahkan ke rumah susun.
Laporan lengkap LBH bisa diunduh di sini.

Penulis: Ahmad Islamy J.

- Via http://www.portalpiyungan.co/2016/12/telak-menampar-ahok-dan-pendukungnya.html - On December 22, 2016 at 08:37PM

LAYANAN XL BURUK - Jaringan XL Lemot - Jaringan XL Lambat - Jaringan XL Sampah - begitulah ucapan masyarakat ketika jaringan XL mati mulai 1 Desember tapi tidak ada tanggapan, saya buatkan sebuah blog yang silahkan diturunkan sendiri, - ini merupakan tanggung jawab dari CEO Dian Siswarini yang tidak melakukan kontrol ke bawahannya -

  • Komplain Rangers tidak ada jawaban di FB Page
  • Rangers tidak ada balasan di Kaskus care - semua pada pindah kartu ( Jangan alasan penuh mail )
  • Komplain lewat aplikasi juga ngak dibalas, 
Bersadarkan pantauan XL memang merubah tarifnya lebih dulu ketimbang jaringannya yang dijanjikan berubah 2 bulan sebelumnya - xl malah merubah tarif 9 Desember tapi jaringan malah semakin letoy, apa bagusnya pindah ke PRIORITAS ?? prioritas cuman membebankan kami, tidak ada gunanya, itu artinya nasibku bergantung padamu, kalau pakai prabayar, ngak suka patahkan SCnya - toh sc cuman 6000 rupiah, ngak ada nilainya, bisa dibuat melanggar undang undang lagi.

jaringan xl sampah, jaringan xl lambat

Nah mana tanggung jawab dari CEO atau dari pihak XL yang tidak memberikan konfirmasi seolah olah tidak ada masalah sama sekali, karena nyata nyata masalah besar sejak 1 Desember 2016 ada dan tidak selesai sampai tulisan ini diposting, silahkan layangkan melalui media cetak permohonan maaf - JARINGAN XL SAMPAH - JARINGAN XL LEMOT - JARINGAN XL MAHAL - PAKET INTERNET XL SAMPAH - XL AXIATA SAMPAH - DIAN SISWARINI MUNDUR - TIDAK TAHU MALU - XL MALING PULSA  - XL MALING

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "TELAK MENAMPAR AHOK DAN PENDUKUNGNYA, Survey LBH BUKTIKAN: Pindah ke Rusunawa, Korban Gusuran MAKIN MISKIN! - BURUK DAN MAHALNYA XL PRIORITAS"

Post a Comment

KAMI AKAN SELALU MENINGKATKAN KUALITAS KEDEPANNYA, PADAHAL MASALAHNYA SEKARANG !!! - YA KABUR TOH PELANGGANNYA.. CUSTOMER SERVICEMU TAK MAMPU !! LAYANAN BURUK



AKAR MASALAH !!

AKAR MASALAH !!