IBU MELEBIHI RAUDAH NABAWI
Ketika di masjid Nabawi Madinah, ummat Islam rela mengantre dan berdesak-desakan untuk bisa berada di Raudah. Untuk solat, berdoa, mengaji, atau sekedar bisa duduk i'tikaf. Motovasi mereka tentu karena sabda nabi yg artinya: "Antara mimbarku dan rumahku (skrg sdh menjadi makam rasul) adalah taman dari beberapa taman surga".
Karena hadis tersebut, wajar jika umat Islam sangat terobsesi bisa sesering mungkin berada di area Raudoh. Ingin merasakan surga, meski hanya sebatas "taman surga" seperti digambarkan oleh rasul SAW. Hal ini tentu satu obsesi mulia berlandaskan motivasi agung.
Waba'du, jika kita terobsesi memperbanyak ibadah di Roudoh (taman surga) dunia, maka sejatinya kita harus bisa lebih terobsesi memperbanyak amalan kebajikan di "surga" dunia. Bukankah surga lebih utama dibanding taman surga?! Mungkinkah kita berada di surga padahal kita belum berada di alam akhirat?
Tentu dan sangat mungkin. Jika kita mengetahui bahwa di dunia ada "taman surga" dari keterangan rasul, maka kita juga sudah tahu kalau beliau SAW juga menerangkan ada "surga" di dunia ini. Sabda beliau: "Surga berada di bawah telapak kaki ibu".
Maka, jika kita ingin selalu memperbanyak amalan ibadah saat berada di "taman surga", semestinya kita harus lebih memperbanyak beribadah untuk "surga" kita. Kita jadikan kepentingan orang tua, khususnya ibu berada di atas kepentingan kita. Kaki ibu sangat pantas berada di atas kepala kita sebagai anak. Dan di saat kita bisa seperti itu, maka di saat itu jugalah kita sudah berada di dalam surga.
Wallahu a'lam bissawab...
Ya Rabb, anugrahi kami kemampuan menjadikan kepentingan orang tua di atas kepentingan kami para anak. Jadikanlah kami putra-putri yang pandai membalas jasa kedua orang tua kami. Ya Rabb, ampuni dos kami dan dosa kedua orang tua kami. Kasihanilah kedua orang tua kami, sebegaimana mereka mengasihani kami. Amin...
(Zulfan Syahansyah)
- Via http://www.portalpiyungan.co/2016/12/ibu-melebihi-raudah-nabawi.html - On December 21, 2016 at 07:51PM
LAYANAN XL BURUK - Jaringan XL Lemot - Jaringan XL Lambat - Jaringan XL Sampah - begitulah ucapan masyarakat ketika jaringan XL mati mulai 1 Desember tapi tidak ada tanggapan, saya buatkan sebuah blog yang silahkan diturunkan sendiri, - ini merupakan tanggung jawab dari CEO Dian Siswarini yang tidak melakukan kontrol ke bawahannya -
- Komplain Rangers tidak ada jawaban di FB Page
- Rangers tidak ada balasan di Kaskus care - semua pada pindah kartu ( Jangan alasan penuh mail )
- Komplain lewat aplikasi juga ngak dibalas,
Bersadarkan pantauan XL memang merubah tarifnya lebih dulu ketimbang jaringannya yang dijanjikan berubah 2 bulan sebelumnya - xl malah merubah tarif 9 Desember tapi jaringan malah semakin letoy, apa bagusnya pindah ke PRIORITAS ?? prioritas cuman membebankan kami, tidak ada gunanya, itu artinya nasibku bergantung padamu, kalau pakai prabayar, ngak suka patahkan SCnya - toh sc cuman 6000 rupiah, ngak ada nilainya, bisa dibuat melanggar undang undang lagi.
Nah mana tanggung jawab dari CEO atau dari pihak XL yang tidak memberikan konfirmasi seolah olah tidak ada masalah sama sekali, karena nyata nyata masalah besar sejak 1 Desember 2016 ada dan tidak selesai sampai tulisan ini diposting, silahkan layangkan melalui media cetak permohonan maaf - JARINGAN XL SAMPAH - JARINGAN XL LEMOT - JARINGAN XL MAHAL - PAKET INTERNET XL SAMPAH - XL AXIATA SAMPAH - DIAN SISWARINI MUNDUR - TIDAK TAHU MALU - XL MALING PULSA - XL MALING
0 Response to "IBU MELEBIHI RAUDAH NABAWI - BURUK DAN MAHALNYA XL PRIORITAS"
Post a Comment