Ke Mana Hasil Jualan Beg Plastik? XL PRIORITAS JELEK - RUGI MASUK XL PRIORITAS

Kerajaan PKR Selangor digesa menjelaskan ke mana wang hasil jualan beg plastik dibelanjakan selepas polisi tiada beg plastik di negeri itu diperluaskan kepada setiap hari bermula 1 Januari lalu berbanding hanya Sabtu sebelum ini.

Ketua Aktivis Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM), Datuk Nadzim Johan berkata, kerajaan negeri sepatutnya memperincikan kegunaan hasil jualan beg plastik yang berjumlah 20 sen setiap satu itu supaya pelanggan tidak ragu dengan penguatkuasaan peraturan tersebut.

“Kerajaan negeri perlu tampil menjelaskan mengenai hasil jualan, sekali gus dapat menenangkan hati pengguna yang tertanya-tanya ke mana perginya hasil jualan itu.

“Mereka juga harus telus dan menghebahkan program ini kepada seluruh rakyat di Selangor bagi memastikan program alam sekitar ini berjalan dengan lancar untuk jangka masa panjang,” katanya kepada Utusan Malaysia di sini hari ini.

Menteri Kesejahteraan Bandar, Perumahan dan Kerajaan Tempatan, Tan Sri Noh Omar pada 5 Januari lalu turut mempersoalkan hasil jualan beg plastik itu sama ada akan diserahkan kepada pihak berkuasa tempatan (PBT) ataupun pasar raya berkenaan.

Dalam pada itu, Presiden Persatuan Pengguna Malaysia (Maconas), Datuk Amarjit Singh Gill berkata, kerajaan negeri dilihat tergesa-gesa untuk melaksanakan peraturan itu kerana rata-rata pengguna terkejut.

Beliau juga menyokong kerajaan negeri mengharamkan penggunaan beg plastik bagi mengurangkan kesan kepada alam sekitar namun menegaskan peraturan itu wajar dibuat secara berperingkat.

“Ramai pengguna mengadu di laman sosial mengenai isu ini, kerajaan negeri perlu menghebahkan lagi mengenai program yang dijalankan bagi mengelak ia menjadi isu yang lebih besar,” ujarnya.

Sementara itu, Timbalan Presiden Gabungan Persatuan-persatuan Pengguna Malaysia (FOMCA), Mohd. Yusof Abdul Rahman berkata, kerajaan negeri seharusnya mengambil inisiatif yang lebih menarik bagi melancarkan pelaksanaan program itu.

“Mereka seharusnya melaksanakan program ini dengan lebih kreatif, contohnya memberikan beg kitar semula di beberapa pasar raya terpilih sebagai langkah awal untuk mempromosi program ini kepada pengguna.

“Pemberian beg kitar semula secara percuma bukan sahaja mampu menjayakan program ini malah dijangka dapat meningkatkan kesedaran pengguna terhadap kepentingan menjaga alam sekitar yang semakin terjejas,” katanya.

- Via http://postmetro.net/ke-mana-hasil-jualan-beg-plastik/ - On January 09, 2017 at 06:27PM

LAYANAN XL BURUK - Jaringan XL Lemot - Jaringan XL Lambat - Jaringan XL Sampah - begitulah ucapan masyarakat ketika jaringan XL mati mulai 1 Desember tapi tidak ada tanggapan, saya buatkan sebuah blog yang silahkan diturunkan sendiri, - ini merupakan tanggung jawab dari CEO Dian Siswarini yang tidak melakukan kontrol ke bawahannya -

Komplain Rangers tidak ada jawaban di FB Page
Rangers tidak ada balasan di Kaskus care - semua pada pindah kartu ( Jangan alasan penuh mail )
Komplain lewat aplikasi juga ngak dibalas,

Bersadarkan pantauan XL memang merubah tarifnya lebih dulu ketimbang jaringannya yang dijanjikan berubah 2 bulan sebelumnya - xl malah merubah tarif 9 Desember tapi jaringan malah semakin letoy, apa bagusnya pindah ke PRIORITAS ?? prioritas cuman membebankan kami, tidak ada gunanya, itu artinya nasibku bergantung padamu, kalau pakai prabayar, ngak suka patahkan SCnya - toh sc cuman 6000 rupiah, ngak ada nilainya, bisa dibuat melanggar undang undang lagi.

Nah mana tanggung jawab dari CEO atau dari pihak XL yang tidak memberikan konfirmasi seolah olah tidak ada masalah sama sekali, karena nyata nyata masalah besar sejak 1 Desember 2016 ada dan tidak selesai sampai tulisan ini diposting, silahkan layangkan melalui media cetak permohonan maaf - JARINGAN XL SAMPAH - JARINGAN XL LEMOT - JARINGAN XL MAHAL - PAKET INTERNET XL SAMPAH - XL AXIATA SAMPAH - DIAN SISWARINI MUNDUR - TIDAK TAHU MALU - XL MALING PULSA - XL MALING