Sejumlah survei terpercaya yang dirilis belakangan belum dapat menyimpulkan siapa yang akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta putaran ke-2 pada 19 April mendatang. Selisih suara responden begitu tipis, masih dalam batas margin of error.
Namun, ada satu kabar baik. Satu hal sudah dapat dipastikan bahwa ternyata mayoritas responden menyatakan tidak setuju penggunaan isu agama untuk menyerang dan menjatuhkan lawan. Demikian salah satu temuan survei Indikator Politik Indonesia yang digelar 12-14 April kemarin dan baru saja dirilis ke publik.
“Sebanyak 80 persen warga tidak setuju penggunaan isu agama dalam Pilkada. 12 persen lainnya tidak masalah, dan 6 persen tidak tahu,” kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/4/2017), saat merilis hasil survei lembaganya.
Taktik mengeksploitasi isu agama ini telah melahirkan sejumlah gerakan yang disayangkan banyak kalangan, antara lain berupa penolakan menyalatkan jenazah pendukung dan bahkan tudingan kafir dan murtad terhadap warga Muslim pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat.
Namun demikian, hasil survei Indikator menunjukkan ternyata mayoritas responden juga menyatakan tak setuju dengan praktik-praktik tersebut.
Baca:
-
Terbongkar Kubu Anies Sandi Makin Panik, Hasil Survei Kadaluarsa Dipakai untuk Bohongi Publik
- Survei Media Sosial: Ahok Djarot Lebih Banyak Dapat Apresiasi Positif dari Netizen
Terungkap, bahwa 56 persen responden menyatakan tidak setuju dengan pendapat bahwa umat muslim berdosa jika memilih Ahok yang notabene seorang non Muslim. Cuma 36 persen yang mengatakan setuju.
Kemudian, sebanyak 62 persen mengaku mengetahui ada isu penolakan menyalatkan jenazah pendukung Ahok. Namun demikian, dari jumlah itu, 80 persen di antaranya menyatakan tidak setuju dan cuma 16 persen lainnya yang setuju.
Survei juga menemukan bahwa 48 persen responden mengaku tahu adanya pamflet, selebaran, atau spanduk yang menyatakan bahwa mereka yang mendukung Ahok-Djarot sama dengan munafik atau bahkan murtad dan kafir. Akan tetapi, Burhan menambahkan, “Dari situ 62 persen tidak setuju dengan anggapan itu dan 33 persen lainnya setuju.”
Dalam survei ini jumlah sampel awal ditetapkan sebanyak 1.000 responden, yang dipilih menggunakan metode stratified systematic sampling. Responden yang berhasil diwawancarai sebanyak 495 (respons rate 49,5 persen). Sampel sebanyak 495 memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±4.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
(liputan6/gerpol)
The post Survei Indikator: 80 Persen Warga DKI Tak Setuju Polisasi Agama yang Dilakukan Pendukung Anies appeared first on Gerilya Politik.
- Via http://www.gerilyapolitik.com/survei-indikator-80-persen-warga-dki-tak-setuju-polisasi-agama-yang-dilakukan-pendukung-anies/ - On April 15, 2017 at 06:53PM Ini Adalah Kenang Kenangan Yang Mana Sangat Menarik Untuk Tetap Disimpan, mungkin gambar gambar ini nanti akan lenyap tak kala server GERIYAL POLITIK lenyap, dalam pilgub DKI ini ada sosok GERILYA POLITIK yang cukup mengemparkan, berita beritanya sangat tajam dan sangat menarik membasmi lawan lawan Ahok, - Untuk putaran pertama - berbagai postingan tajam sangat membasmi bagi kubu AHY, - dan apa hasilnya - AHY rontok pada putaran pertama -untuk putaran ke dua yang dimulai dari tanggal 16 Feb - Postingan Postingan Memojokan Group Anies sudah dimulai, dan mari kita lihat hasilnya bersama, tulisan tulisan ini mungkin akan ada disini sebagai saksi bisu -
TULISAN INI PADA DASARNYA TETAP DITUJUKAN UNTUK XL - AXIATA YANG MANA LEMOT LUAR BIASA !!! - Mohon Diperbaiki Jaringan Di Kota KOTA Seperti BLITAR - GIANYAR - DALUNG - Semua Nomor Yang Saya Gunakan merasakan sangat lambat dalam berinternet, dan tolong dikurangi atau matikan saja IBNREACH / IBNADS Mu, intrusive ads, dan sms sms maling pulsa yang sangat tenar di operator XL DAN AXIS..
DAN PADA AKHIRNYA SEKIAN!!
0 Response to "INTERNET LAMBAT XL |Survei Indikator: 80 Persen Warga DKI Tak Setuju Polisasi Agama yang Dilakukan Pendukung Anies | MENGAPA INTERNET LAMBAT ?"
Post a Comment