Laman

Anda Tertarik Untuk Berkomentar Atau Mempunyai Keluhan Serupa - Kirim Tulisan Anda Lewat Email - jaringansampahxl.perluditelusuri@blogger.com dan pastikan anda mengirimkan tulisan FIX, karena tulisan anda akan dipublish secara otomatis.. - Gunakan Fitur Ini Dengan Bijak - Dan Semoga Keluhan Kita Semua Didengarkan - Oleh Bos Bos XL - Yang Mungkin Tidak Menggunakan Kartu XL Dalam Berkoneksi

Karakteristik dan Ekuilibrium di Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition) noreply@blogger.com (setiyo hn)

Struktur pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna bisa dikatakan sebagai dua kutub berseberangan. Namun demikian, diantara kedua kutub tersebut terdapat struktur pasar lain yang dinamakan pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dan pasar oligopoli (oligopoly).

Karakteristik dan Ekuilibrium di Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition)
Pada tulisan ini kita akan mempelajari karakteristik dan ekuilibrium di pasar persaingan monopolistik.

1. KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi karakteristik utama pasar persaingan monopolistik, diantaranya:



  1. pada pasar persaingan monopolistik terdapat banyak penjual. Karakteristk ini juga terdapat di pasar persaingan sempurna.
  2. produk yang ditawarkan beragam (differentiated products). Unsur ini yang membedakannya dengan karakteristik pasar persaingan sempurna.
  3. adanya kesempatan bagi tiap penjual untuk keluar-masuk pasar.
  4. penjual secara individual memiliki daya tawar/kuasa dalam menentukan harga produk, meski hanya sampai dengan batas-batas tertentu.

Adapun contoh struktur pasar persaingan monopolistik antara lain dijumpai pada pasar buku cerita (komik). Seperti kita ketahui, di pasaran terdapat banyak buku komik yang ditulis oleh beragam penulis dari berbagai negara. Sementara tema cerita komik itu sendiri juga beraneka-ragam, mulai dari drama romantis, horor, aksi, hingga komedi.

Di satu sisi, pasar buku komik terlihat kompetitif, mengingat setiap orang bisa mengarang cerita, menerbitkan, serta menjual cerita tersebut dalam bentuk komik; sementara di pasar sendiri terdapat pembeli potensial yang banyak jumlahnya.

Namun di sisi lain, pasar buku komik juga bisa dikatakan bersifat monopoli, mengingat setiap buku memiliki keunikan dan kekuatan tersendiri (bisa dari perspektif cerita, kualitas gambar, atau faktor lainnya). Dalam hal ini, setiap penulis memiliki kuasa untuk menentukan harga buku komik yang ia hasilkan.

2. EKUILIBRIUM JANGKA PENDEK DI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK.

Untuk menjelaskan ekuilibrium jangka pendek di pasar persaingan monopolistik, kita akan melihat dari perspektif penjual secara individual, baik yang memperoleh profit maupun yang menderita kerugian.

Untuk mempermudah penjelasan, kita bisa melihat Gambar 1. dibawah ini.
Kurva Ekuilibrium Jangka Pendek di Pasar Persaingan Monopolistik - www.ajarekonomi.com
keterangan:
  • pada gambar sebelah kiri, penjual memperoleh laba dari penjualan produk dengan harga sebesar P1 dan kuantitas sebanyak Q1 (pada titik ini maksimalisasi profit terpenuhi, yakni ketika MC berpotongan dengan MR).
  • besaran profit yang didapatkan adalah area segiempat P1-A-B-C.
  • sementara pada gambar sebelah kanan, kurva AC berada diatas kurva permintaan (D), sehingga harga (P) lebih rendah daripada average total cost (AC). Dengan demikian, penjual mengalami kerugian.
  • adapun minimalisasi kerugian terpenuhi dengan penjualan produk sebanyak Q2 dan harga sebesar P2.
  • besarnya kerugian minimal terlihat pada area segiempat P2-J-K-L.

3. EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG DI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK.

Berangkat dari keseimbangan jangka pendek diatas, kita bisa menggambarkan ekuilibrium jangka panjang di pasar persaingan monopolistik melalui dua skenario.

Skenario pertama, saat penjual memperoleh profit:
  • apabila skenario pertama terjadi, maka dalam jangka panjang akan menarik minat penjual baru untuk masuk ke pasar.
  • masuknya penjual-penjual baru akan menggeser kurva permintaan (D) dan kurva marginal revenue (MR) ke kiri, sekaligus mengurangi profit penjual lama.

Skenario kedua, ketika penjual mengalami kerugian:
  • jika skenario kedua terjadi, yakni  saat penjual mengalami kerugian, maka dalam jangka panjang akan mempengaruhi keputusan penjual-penjual yang ada untuk tetap bertahan atau keluar dari pasar.
  • ketika jumlah penjual berkurang, pembeli memiliki lebih sedikit pilihan. Ini akan mengakibatkan pergeseran kurva D dan kurva MR ke kanan, yang pada gilirannya akan meningkatkan profit bagi penjual yang bertahan di pasar (dengan kata lain, penjual yang bertahan di pasar akan mengalami penurunan kerugian).

Proses dari masing-masing skenario diatas akan terus berlangsung hingga didapatkan zero economic profit, yakni ketika harga (P) sama dengan average total cost (AC). Pada saat itulah ekuilibrium jangka panjang terpenuhi. Ekuilibrium tersebut menggambarkan tidak tersedianya insentif bagi penjual untuk masuk atau keluar pasar.

Untuk mempermudah penjelasan, kita bisa melihatnya melalui Gambar 2. berikut.
Kurva Ekuilibrium Jangka Panjang di Pasar Persaingan Monopolistik - www.ajarekonomi.com
keterangan:
  • dari proses pergeseran yang berlangsung di masing-masing skenario diatas, pada akhirnya akan mencapai keseimbangan jangka panjang, dimana kurva D bersinggungan dengan kurva AC di satu titik (e).
  • pada titik e tersebut terpenuhi kondisi zero economic profit, yakni ketika P = AC, dalam hal ini ketika harga sebesar Pe dan kuantitas sebanyak Qe.



4. PERBANDINGAN EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG DI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.

Di bagian ini kita akan melihat perbandingan keseimbangan jangka panjang di pasar persaingan monopolistik dengan pasar persaingan sempurna, terkait dengan munculnya ekses kapasitas (excess capacity) serta hubungan antara harga (P) dengan marginal cost (MC).

Untuk penjelasannya, kita bisa melihat Gambar 3. dibawah ini.
Perbandingan Ekuilibrium Jangka Panjang di Pasar Persaingan Monopolistik dan Pasar Persaingan Sempurna - www.ajarekonomi.com
keterangan:
munculnya ekses kapasitas (excess capacity):
  • F adalah titik skala efisiensi (efficiency scale), yakni kondisi yang tercapai saat average total cost (AC) berada pada titik minimal.
  • terlihat bahwa di pasar persaingan sempurna, keseimbangan jangka panjang terjadi pada titik skala efisiensi, yakni ketika kuantitas output yang dijual (Qx) sama dengan titik skala efisiensi (F).
  • sedangkan pada pasar persaingan monopolistik, keseimbangan jangka panjang terjadi bukan di titik skala efisiensi, melainkan saat harga (P) lebih tinggi daripada marginal cost (MC). Akibatnya, terjadi gap antara kuantitas output yang dijual (Qe) dengan titik skala efisiensi (F).
  • adapun selisih antara Qe dengan F disebut dengan ekses kapasitas. Disini sebenarnya penjual memilki alternatif untuk berproduksi di titik F; namun demikian, karena mesti menurunkan harga jual (sehingga mengurangi profit), maka penjual akan memilih opsi untuk beroperasi dengan membiarkan adanya ekses kapasitas.

hubungan antara harga (P) dengan marginal cost (MC):
  • terkait dengan P dan MC, kita bisa melihat bahwa di pasar persaingan sempurna, keseimbangan jangka panjang terjadi saat P = MC.
  • sedangkan di pasar persaingan monopolistik, keseimbangan jangka panjang tercapai saat P > MC. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa penjual memiliki daya tawar (kuasa) untuk menentukan harga output di pasar persaingan monopolistik.
  • situasi ini akan termanifestasi dalam perilaku penjual, dimana di pasar persaingan sempurna (karena P = MC), maka penjual tidak mempermasalahkan berapapun output yang terjual, karena tambahan keuntungan tidak mengalami perubahan. Sementara di pasar persaingan monopolistik (karena P > MC), maka penjual akan berusaha menjual lebih banyak output, dengan demikian meningkatkan tambahan keuntungan.

Demikian pembahasan terkait karakteristik pasar persaingan monopolistik, tercapainya ekuilibrium jangka pendek dan jangka panjang pada pasar persaingan monopolistik, serta perbandingan ekuilibrium jangka panjang di pasar persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna. *



Referensi:
  1. Krugman, Paul, and Robin Wells. (2011). Economics, Second Edition, Worth Publishers.
  2. Mankiw, Gregory N. (2008). Principles of Microeconomics, Fifth Edition, South-Western Cengage Learning.
  3. Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus. (2002). Economics, Seventeenth Edition, McGraw-Hill.
Materi sebelumnya:
Karakteristik, Maksimalisasi Laba, dan Ekuilibrium di Pasar Monopoli
Kurva Penawaran dan Ekuilibrium Jangka Panjang di Pasar Persaingan Sempurna - Via http://www.ajarekonomi.com/2018/08/karakteristik-dan-ekuilibrium-di-pasar.html - On August 16, 2018 at 07:59PM

LAYANAN XL BURUK - Jaringan XL Lemot - Jaringan XL Lambat - Jaringan XL Sampah - begitulah ucapan masyarakat ketika jaringan XL mati mulai 1 Desember tapi tidak ada tanggapan, saya buatkan sebuah blog yang silahkan diturunkan sendiri, - ini merupakan tanggung jawab dari CEO Dian Siswarini yang tidak melakukan kontrol ke bawahannya -

  • Komplain Rangers tidak ada jawaban di FB Page
  • Rangers tidak ada balasan di Kaskus care - semua pada pindah kartu ( Jangan alasan penuh mail )
  • Komplain lewat aplikasi juga ngak dibalas, 
Bersadarkan pantauan XL memang merubah tarifnya lebih dulu ketimbang jaringannya yang dijanjikan berubah 2 bulan sebelumnya - xl malah merubah tarif 9 Desember tapi jaringan malah semakin letoy, apa bagusnya pindah ke PRIORITAS ?? prioritas cuman membebankan kami, tidak ada gunanya, itu artinya nasibku bergantung padamu, kalau pakai prabayar, ngak suka patahkan SCnya - toh sc cuman 6000 rupiah, ngak ada nilainya, bisa dibuat melanggar undang undang lagi.

jaringan xl sampah, jaringan xl lambat

Nah mana tanggung jawab dari CEO atau dari pihak XL yang tidak memberikan konfirmasi seolah olah tidak ada masalah sama sekali, karena nyata nyata masalah besar sejak 1 Desember 2016 ada dan tidak selesai sampai tulisan ini diposting, silahkan layangkan melalui media cetak permohonan maaf - JARINGAN XL SAMPAH - JARINGAN XL LEMOT - JARINGAN XL MAHAL - PAKET INTERNET XL SAMPAH - XL AXIATA SAMPAH - DIAN SISWARINI MUNDUR - TIDAK TAHU MALU - XL MALING PULSA  - XL MALING

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Karakteristik dan Ekuilibrium di Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition) noreply@blogger.com (setiyo hn)"

Post a Comment

KAMI AKAN SELALU MENINGKATKAN KUALITAS KEDEPANNYA, PADAHAL MASALAHNYA SEKARANG !!! - YA KABUR TOH PELANGGANNYA.. CUSTOMER SERVICEMU TAK MAMPU !! LAYANAN BURUK



AKAR MASALAH !!

AKAR MASALAH !!