1. KURVA LM.
Apabila IS menggambarkan investment (I) equals saving (S), maka LM merepresentasikan money demand (L) equals money supply (M).
Pada prinsipnya, kurva LM merupakan kombinasi dari berbagai tingkat suku bunga (r) dengan income (Y), yang menunjukkan ekuilibrium di pasar uang.
Perlu diingat kembali bahwa konsumsi (C) dipengaruhi oleh income (Y); dimana semakin besar income, semakin besar pula level konsumsi.
Semakin besar konsumsi, artinya semakin besar pula demand for active balances (pelajari lagi materi motif memegang uang).
Selanjutnya, semakin besar demand for active balances, semakin besar juga demand for real money balances.
Dengan demikian, semakin besar income, semakin besar demand for real money balances.
Disisi lain, semakin tinggi tingkat suku bunga (r) akan mengurangi demand for idle balances.
Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat suku bunga akan menurunkan demand for real money balances.
Kesimpulannya: tingkat suku bunga (r) berkorelasi negatif dengan demand for real money balances, sebaliknya income (Y) berkorelasi positif dengan demand for real money balances. Inilah mengapa kurva preferensi likuiditas ber-slope negatif.
Untuk membuat kurva LM, kita asumsikan kurva penawaran uang tidak mengalami perubahan, sementara terjadi peningkatan income dari Y1 menjadi Y2.
Untuk mempermudah pemahaman, kita bisa melihatnya melalui Gambar 1. dan Gambar 2. berikut ini.
Gambar 1. menunjukkan efek kenaikan income terhadap kurva permintaan uang (demand for real money balances).
keterangan:
- kurva penawaran uang tidak mengalami perubahan.
- kenaikan income dari Y1 ke Y2 akan menggeser kurva permintaan uang keatas secara sejajar.
- kenaikan kurva permintaan uang pada gilirannya menggeser ekuilibrium (dari e ke e'), sekaligus mengubah tingkat suku bunga, dari r1 ke r2.
Relasi antara perubahan income dengan tingkat suku bunga inilah yang membentuk kurva LM, seperti terlihat pada Gambar 2.
keterangan:
- interaksi antara tingkat suku bunga (r1 dan r2) dengan income (Y1 dan Y2) yang dijelaskan pada Gambar 1. membentuk kurva LM.
2. PERGESERAN PADA KURVA LM.
Selanjutnya kita akan melihat pergeseran pada kurva LM akibat perubahan kebijakan moneter, dalam hal ini peningkatan jumlah uang beredar (easy money policy atau expansionary monetary policy) dan penurunan jumlah uang beredar (tight money policy atau contractionary monetary policy).
2.1. Easy Money Policy.
Peningkatan money supply akan berdampak pada peningkatan demand for real money balances.
Ingat bahwa semakin banyak uang beredar, semakin turun nilai uang tersebut; artinya, semakin rendah pula tingkat suku bunga.
Semakin rendah tingkat suku bunga, semakin tinggi demand for idle balances.
Peningkatan pada demand for real money balances ini akan mengakibatkan pergeseran ekuilibrium di kurva liquidity preference.
Pergeseran ekuilibrium tersebut pada gilirannya akan tercermin pada pergeseran kurva LM.
Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat melalui Gambar 3. dibawah ini.
keterangan:
- pada kurva sebelah kiri: peningkatan money supply dari (Ms/P) ke (Ms/P)' akan menggeser ekuilibrium permintaan-penawaran uang (dari e ke e').
- pergeseran ekuilibrium diikuti dengan penurunan tingkat suku bunga dari r menjadi r'.
- perubahan tersebut tercermin pada pergeseran kurva LM secara sejajar, dari LM ke LM' (kurva sebelah kanan).
2.2. Tight Money Policy.
Lantas bagaimana jika bank sentral memutuskan untuk mengurangi jumlah uang beredar?
Penjelasannya terlihat di Gambar 4. berikut.
keterangan:
- kebijakan pengurangan money supply akan menggeser kurva penawaran uang kekiri, dari (Ms/P) ke (Ms/P)''.
- perubahan ini menyebabkan bergesernya ekuilibrium permintaan-penawaran uang (dari e ke e''), sekaligus menaikkan tingkat suku bunga, dari r ke r''.
- akibatnya, kurva LM bergeser keatas secara sejajar menjadi LM'' (kurva sebelah kanan).
Demikian pemaparan tentang terbentuknya kurva LM serta pergeseran pada Kurva LM akibat perubahan kebijakan moneter. *
Referensi:
- Blanchard, Olivier, and David R. Johnson. (2013). Macroeconomics, 6th Edition. Pearson Education, Inc.
- Dornbusch, Rudiger, Stanley Fischer, and Richard Startz. (2011). Macroeconomics, 11th Edition, McGraw-Hill.
- Mankiw, N. Gregory. (2010). Macroeconomics, 7th Edition, Worth Publishing.
Memahami Teori Preferensi Likuiditas (Liquidity Preference Theory)
Pergeseran Kurva IS akibat Perubahan Kebijakan Fiskal - Via http://www.ajarekonomi.com/2019/02/terbentuknya-kurva-lm-dan-pergeseran.html - On February 21, 2019 at 03:13PM
LAYANAN XL BURUK - Jaringan XL Lemot - Jaringan XL Lambat - Jaringan XL Sampah - begitulah ucapan masyarakat ketika jaringan XL mati mulai 1 Desember tapi tidak ada tanggapan, saya buatkan sebuah blog yang silahkan diturunkan sendiri, - ini merupakan tanggung jawab dari CEO Dian Siswarini yang tidak melakukan kontrol ke bawahannya -
- Komplain Rangers tidak ada jawaban di FB Page
- Rangers tidak ada balasan di Kaskus care - semua pada pindah kartu ( Jangan alasan penuh mail )
- Komplain lewat aplikasi juga ngak dibalas,
Bersadarkan pantauan XL memang merubah tarifnya lebih dulu ketimbang jaringannya yang dijanjikan berubah 2 bulan sebelumnya - xl malah merubah tarif 9 Desember tapi jaringan malah semakin letoy, apa bagusnya pindah ke PRIORITAS ?? prioritas cuman membebankan kami, tidak ada gunanya, itu artinya nasibku bergantung padamu, kalau pakai prabayar, ngak suka patahkan SCnya - toh sc cuman 6000 rupiah, ngak ada nilainya, bisa dibuat melanggar undang undang lagi.
Nah mana tanggung jawab dari CEO atau dari pihak XL yang tidak memberikan konfirmasi seolah olah tidak ada masalah sama sekali, karena nyata nyata masalah besar sejak 1 Desember 2016 ada dan tidak selesai sampai tulisan ini diposting, silahkan layangkan melalui media cetak permohonan maaf - JARINGAN XL SAMPAH - JARINGAN XL LEMOT - JARINGAN XL MAHAL - PAKET INTERNET XL SAMPAH - XL AXIATA SAMPAH - DIAN SISWARINI MUNDUR - TIDAK TAHU MALU - XL MALING PULSA - XL MALING
0 Response to "Terbentuknya Kurva LM dan Pergeseran pada Kurva LM noreply@blogger.com (setiyo hn)"
Post a Comment