Laman

Anda Tertarik Untuk Berkomentar Atau Mempunyai Keluhan Serupa - Kirim Tulisan Anda Lewat Email - jaringansampahxl.perluditelusuri@blogger.com dan pastikan anda mengirimkan tulisan FIX, karena tulisan anda akan dipublish secara otomatis.. - Gunakan Fitur Ini Dengan Bijak - Dan Semoga Keluhan Kita Semua Didengarkan - Oleh Bos Bos XL - Yang Mungkin Tidak Menggunakan Kartu XL Dalam Berkoneksi

INTERNET LAMBAT XL |Emmy Hafild: Mengapa Saya Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi? | MENGAPA INTERNET LAMBAT ?

REKONSILIASI?
Sehari setelah hasil hitung cepat Pilkada DKI diketahui, Anies Baswedan sebagai pihak yang menang mendatangi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Salah satu permintaan Anies adalah untuk rekonsiliasi dengan pendukung Basuki Djarot. BTP atau dikenal dengan nama populer Ahok menjawab: “pendukung saya kan tidak pernah membuat kerusuhan, mau rekonsiliasi apa?”. Itu diceritakan pak Ahok kepada kami di salah satu hari pertemuan.

Rekonsiliasi dikumandangkan terus saat ini untuk menghentikan protes pendukung Basuki Djarot. Kemarin headline Kompas juga memuat antara lain seruan Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiah agar menghentikan seluruh protes, seruan JK di Aceh agar mesjid menjadi medium pemersatu warga, Kiki Syahnakri yang mengatakan negara dalam keadaan kritis. Pada intinya: hentikan protes, karena tidak akan ada solusinya, dan mesjid, yang selama Pilkada jadi forum pemecah belah warga harus menjadi pemersatu, karena kalau tidak maka negara akan kritis.

Kemudian pendukung Anies Sandy menyerukan istilah : MOVE ON… kepada pendukung BaDja yang mengirimkan bunga kepada Basuki Djarot.

Saya tidak mengerti seruan rekonsiliasi dan move on ini, untuk siapa dan apa tujuannya? Bagaimana rekonsiliasi, kalau pihak yang menang telah menggunakan segala cara yang kotor, bahkan melanggar undang-undang tanpa ada konsekwensi, mengoyak-ngoyak kebangsaan kita dan menyebabkan polarisasi warga yang tidak pernah terjadi sebelumnya? Bagaimana rekonsiliasi kalau pihak yang kalah ditekan dan dihujat lewat proses hukum yang dipaksakan melalui tekanan gerombolan masa? Bagaimana rekonsiliasi kalau terjadi pembiaran agama dan mesjid dipakai untuk kampanye oleh penyelenggara Pilkada dan menghujat pemeluk agama lain padahal itu melanggar Konstitusi dan UU? Bagaimana rekonsiliasi kalau Wakil Presiden yang seharusnya netral terus menerus mengeluarkan pernyataan yang mendukung posisi Calon yang didukungnya sejak masa kampanye, bagaikan menyiram api dengan bensin? Bagaimana mau rekonsiliasi kalau hakim kemudian menjatuhkan putusan yang tidak lazim, lebih tinggi dari tuntutan jaksa dan melanggar UU dengan melakukan penahanan tanpa penetapan penahanan?

Lalu, protes damai yang dilakukan oleh pendukung peserta yang kalah dikatakan anarkis dan memaksakan kehendak? Apakah rekonsiliasi yang dimaksud adalah pihak yang kalah harus menerima semua pelanggaran dan ketidak adilan itu dengan legowo dan membiarkan semua ketidak adilan dan pelanggaran UU ITU berlalu begitu saja? Apakah rekonsiliasi artinya membiarkan rasa kebangsaan negeri ini dikoyak-koyak demi Pilkada? Apakah rekonsiliasi artinya membiarkan mesjid menjadi tempat pemecah belah umat?

Rekonsiliasi menurut JK–waktu menjelaskan bagaimana proses damai di Ambon, Poso dan Aceh–bisa dicapai dengan mendengarkan suara dari dua belah pihak kemudian mencapai kesepakatan yang dirasakan adil bagi keduanya.

Pernahkah pendukung Ahok didengar? Pernahkah keprihatinan kami terhadap penggunaan agama, ucapan kebencian, intimidasi dan diskriminasi yang terjadi dalam Pilkada DKI didengar oleh penyelenggara Pilkada ? Pernahkah didengar ketidak puasan pendukung Ahok atas putusan majlis hakim PN Jakarta Utara? Apakah rekonsiliasi tetapi membiarkan hujatan-hujatan terhadap Ahok?

Rekonsiliasi tanpa menyelesaikan sumbu-sumbu masalah Pilkada DKI sama saja membangun tirani mayoritas di negeri ini. Apakah ini harus kita terima? JAWABANNYA: TIDAK!

Pendukung Basuki Djarot menyatakan ketidakpuasannya bukan dengan melakukan agitasi di mesjid-mesjid. Bukan dengan orasi yang beringas dan demonstrasi yang mengancam rasa aman warga. Tetapi menyatakannya secara damai lewat bunga, balon dan lilin. Kenapa itu harus dihentikan? Semua itu dijamin oleh UUD 1945 dan UU turunannya.

Anies-Sandy bisa tepuk dada bahwa dia menang dan berhasil memecat Ahok seperti yang dikatakannya dalam debat di Mata Najwa. Tapi ingat, kalian menang dengan cara kotor, mengoyak-ngoyak rasa kebangsaan, dan menyebabkan segregasi yang sangat lebar di masyarakat Indonesia, bukan hanya Jakarta.

Dunia mengetahui kekotoran cara yang kalian pakai dan itu sudah tercatat dalam sejarah Republik ini. Kalian adalah manusia-manusia cacat etika, kami melihatmu dengan jijik dan rendah. Berkuasa tanpa jiwa, itulah kalian.

Teman-teman saya yang berada di kubu Anies-Sandy: Bambang Widjojanto, Edriana Nurdin, Chandra Hamzah yang sembunyi tetapi membiarkan anggota timnya ada di pihak Anies-Sandy, Marco Kusuma Widjaja yang sangat membenci Ahok, Sudirman Said, apapun niat kalian berada di kubu Anies Sandy, kalian sudah cacat moral. Apapun yang kalian lakukan, sebaik apapun hasilnya, semua itu dicapai lewat cara yang kotor. Kalian berdosa secara moral terhadap bangsa ini karena kalian menunggangi issu agama dan mentoleransi agitasi, intimidasi, bahkan fitnah demi mencapai tujuan.

Saya tidak pernah lupa padamu Bambang Widjojanto, yang berapi-api menyatakan kubu Basuki Djarot menggunakan politik sembako sebagai bagian dari tindakan koruptif yang mencerminkan perilaku koruptif Basuki Djarot. Pada saat yang bersamaan, politik sembako sudah dilakukan oleh partai pendukung Anies- Sandy sejak putaran pertama. Fitnahmu tidak akan pernah dilupakan oleh kami yang membelamu pada saat kau didzolimi.

Selesai sudah pertemanan saya dengan kalian, termasuk dengan Anies-Sandy, tidak ada rasa menyesal memutuskan pertemanan ini. Harus ada garis tegas antara ideology dan prinsip yang dianut dengan pertemanan. Saya lakukan ini demi kejernihan hati dan ketenangan batin saya.

Saya akan tetap terus bersama teman-teman yang memperjuangkan keadilan dan tegaknya penghormatan terhadap HAM, terutama kebebasan menyatakan pendapat dan fikiran sesuai hati nurani, menyuarakan ketidak adilan. Kami akan terus menyuarakan keprihatinan kami sebagai upaya untuk menambal kebangsaan yang sudah kalian koyak-koyak. Ahok adalah ikon perjuangan kami.

Jakarta, 15 Mei 2017.
Emmy Hafild

(gerpol)

The post Emmy Hafild: Mengapa Saya Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi? appeared first on Gerilya Politik.

- Via http://www.gerilyapolitik.com/emmy-hafild-mengapa-saya-menolak-rekonsiliasi-versi-anies-sandi/ - On May 14, 2017 at 06:42PM Ini Adalah Kenang Kenangan Yang Mana Sangat Menarik Untuk Tetap Disimpan, mungkin gambar gambar ini nanti akan lenyap tak kala server GERIYAL POLITIK lenyap, dalam pilgub DKI ini ada sosok GERILYA POLITIK yang cukup mengemparkan, berita beritanya sangat tajam dan sangat menarik membasmi lawan lawan Ahok, - Untuk putaran pertama - berbagai postingan tajam sangat membasmi bagi kubu AHY, - dan apa hasilnya - AHY rontok pada putaran pertama - 
untuk putaran ke dua yang dimulai dari tanggal 16 Feb - Postingan Postingan Memojokan Group Anies sudah dimulai, dan mari kita lihat hasilnya bersama, tulisan tulisan ini mungkin akan ada disini sebagai saksi bisu - 

TULISAN INI PADA DASARNYA TETAP DITUJUKAN UNTUK XL - AXIATA YANG MANA LEMOT LUAR BIASA !!! - Mohon Diperbaiki Jaringan Di Kota KOTA Seperti BLITAR - GIANYAR - DALUNG - Semua Nomor Yang Saya Gunakan merasakan sangat lambat dalam berinternet, dan tolong dikurangi atau matikan saja IBNREACH / IBNADS Mu, intrusive ads, dan sms sms maling pulsa yang sangat tenar di operator XL DAN AXIS..

DAN PADA AKHIRNYA SEKIAN!!


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "INTERNET LAMBAT XL |Emmy Hafild: Mengapa Saya Menolak Rekonsiliasi Versi Anies-Sandi? | MENGAPA INTERNET LAMBAT ?"

Post a Comment

KAMI AKAN SELALU MENINGKATKAN KUALITAS KEDEPANNYA, PADAHAL MASALAHNYA SEKARANG !!! - YA KABUR TOH PELANGGANNYA.. CUSTOMER SERVICEMU TAK MAMPU !! LAYANAN BURUK



AKAR MASALAH !!

AKAR MASALAH !!