Laman

Anda Tertarik Untuk Berkomentar Atau Mempunyai Keluhan Serupa - Kirim Tulisan Anda Lewat Email - jaringansampahxl.perluditelusuri@blogger.com dan pastikan anda mengirimkan tulisan FIX, karena tulisan anda akan dipublish secara otomatis.. - Gunakan Fitur Ini Dengan Bijak - Dan Semoga Keluhan Kita Semua Didengarkan - Oleh Bos Bos XL - Yang Mungkin Tidak Menggunakan Kartu XL Dalam Berkoneksi

INTERNET LAMBAT XL |Mempelajari Radikalisasi dan Cara Mengatasinya dengan Deradikalisasi, Keterbukaan dan Manusia Pembelajar | MENGAPA INTERNET LAMBAT ?

Di seluruh dunia, kita menyaksikan gerakan radikalisasi. Orang-orang menjadi radikal di dalam beragama, sehingga kehilangan akal sehat, dan bersikap keras terhadap perbedaan. Orang justru semakin tertutup melekat pada identitas etnis, ras dan agama mereka di jaman globalisasi ini. Inilah salah satu ciri mendasar dari globalisasi, yakni paradoks antara keterbukaan di satu sisi, dan ketakutan untuk bersikap terbuka di sisi lain.

Radikalisasi adalah sebuah proses untuk menjadi radikal. Orang yang sebelumnya bersikap sehat terhadap identitasnya kini berubah menjadi amat keras, dan takut pada perbedaan. Lebih dari itu, mereka bahkan menjadi kasar dan keras terhadap orang lain yang berbeda dari mereka. Ciri khas radikalisasi adalah sikap yang menjadi semakin intoleran.

Akar kata dari radikalisasi adalah radix, yang berarti akar. Orang kembali ke akar identitasnya, baik itu etnis, ras maupun agama.

Namun, karena kurangnya pengetahuan dan kebijaksanaan, ia terjebak pada kesalahpahaman, dan menjadi intoleran. Ada beberapa akar dari radikalisasi yang bisa kita ungkap.

Akar Radikalisasi

Pertama, di berbagai negara, gerakan radikalisasi datang sebagai dampak dari pengaruh asing. Beberapa negara mengirimkan misi radikalisasinya ke berbagai negara lainnya, guna memecah belah.

Ketika sebuah negara sudah terpecah belah, maka ia akan mudah untuk ditekan dan dikuasai. Niat memecah belah ini terkait erat dengan kepentingan politik dan ekonomi, terutama penguasaan sumber daya alam.

Kedua, orang menjadi radikal, karena gampang termakan berita dan ajaran palsu. Propaganda asing ditelan begitu saja, tanpa diolah terlebih dahulu. Orang tak mampu membedakan antara berita palsu dan kebenaran. Orang juga tak mampu membedakan antara ajaran yang sejati, dan ajaran yang palsu.

Ketiga, orang yang gampang termakan berita dan ajaran palsu juga adalah orang yang lemah secara pribadi. Ia gampang terpengaruh oleh hal-hal baru. Karena gampang terombang-ambing, ia lalu mencari pegangan secara sembarangan. Ajaran-ajaran radikal amat memikat untuk orang-orang yang lemah secara kepribadian semacam ini.

Keempat, ajaran radikal juga tersebar, karena pembiaran dari negara. Pemerintah yang resmi tidak peka pada masuk dan menyebarnya ajaran radikal. Pun jika mereka tahu, mereka tidak berbuat apa-apa. Hal semacam ini membuat ajaran-ajaran radikal semakin cepat dan semakin dalam mempengaruhi orang-orang yang bingung dan lemah secara pribadi.

Kelima, kita hidup di jaman krisis nilai. Korupsi, kolusi dan nepotisme begitu luas dan dalam mencengkram sistem politik dan ekonomi dunia. Semua ini menciptakan ketidakpastian, ketakutan, ketidakadilan dan kemiskinan. Ketidakpastian semacam ini membuka ruang bagi tersebarnya ajaran-ajaran radikal di berbagai negara, yang seolah memberikan kepastian di tengah badai krisis nilai yang tengah terjadi.

Keenam, ajaran radikal bersifat tertutup dan intoleran. Ajaran ini tidak bisa dibantah, karena ia dianggap sebagai kebenaran mutlak. Orang-orang yang lemah secara kepribadian cenderung menggunakan ajaran-ajaran radikal ini sebagai pembenaran atas kemalasan berpikir mereka. Tak heran, orang-orang yang malas berpikir terlihat keren, ketika membalut kemalasan mereka dengan ajaran-ajaran radikal yang sempit dan intoleran.

Orang cerdas dan berpendidikan tinggi juga bisa menjadi radikal. Walaupun cerdas dan berpendidikan tinggi, namun mereka lemah secara pribadi, dan miskin pemikiran kritis.

Akhirnya, mereka gampang termakan kebohongan dan ajaran-ajaran palsu.

Gejala ini dengan mudah kita saksikan di berbagai institusi pendidikan di Indonesia.

Deradikalisasi

Proses radikalisasi harus dihadapi dengan cermat. Ini hanya bisa dilakukan, jika kita terlebih dahulu paham akar-akar radikalisasi, yang sudah saya jabarkan sebelumnya. Proses untuk menanggapi penyebaran ajaran-ajaran radikal ini disebut sebagai gerakan deradikalisasi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama, negara harus memperkuat ketahanan nasionalnya. Pengaruh dari luar harus dibendung dengan cara-cara yang cepat dan cermat. Ajaran-ajaran radikal harus segera ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Tidak boleh ada pembiaran. Rakyat harus aktif memantau kerja negara dalam hal ini.

Kedua, sistem pendidikan di Indonesia harus dirombak total. Hal-hal yang bersifat dogmatis harus dibongkar. Keterbukaan dan sikap kritis harus menjadi roh dari sistem pendidikan Indonesia, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi. Segala bentuk intoleransi di dalam sistem pendidikan Indonesia harus ditumpas, demi keutuhan jati diri Bangsa Indonesia.

Ketiga, para pimpinan politik di Indonesia harus memberi keteladanan sikap terbuka. Mereka harus bersikap tegas menumpas segala bentuk ajaran radikal yang ada di Indonesia. Mereka juga harus menjadi teladan keterbukaan dan sikap profesional di dalam kerja-kerja mereka sehari-hari. Sekali lagi, keterlibatan rakyat dalam memantau hal ini amatlah dibutuhkan.

Keempat, kita harus belajar membedakan antara ruang publik dan ruang pribadi. Di dalam ruang pribadi, kita bisa menerapkan ajaran apapun yang kita anggap benar, tentu sejalan dengan hukum yang sah. Di dalam ruang publik, kita harus menggunakan bahasa-bahasa publik. Bahasa-bahasa agama yang bersifat privat harus diubah menjadi bahasa-bahasa yang dimengerti oleh masyarakat luas. Percampuran antara ruang publik dan ruang privat akan menghasilkan kekacauan hidup bersama.

Kelima, kita juga harus membangun diri kita menjadi manusia pembelajar. Manusia pembelajar bersikap terbuka terhadap apapun dan siapapun. Mereka belajar terus menerus, tanpa pernah berhenti. Mereka mempertanyakan tidak hanya apa yang mereka lihat dan dengar, tetapi juga paham-paham yang mereka yakini. Kita tidak akan pernah terjebak di dalam radikalisme, jika kita menjadi manusia pembelajar.

Keenam, ini mungkin yang terpenting. Kita perlu belajar untuk santai. Hidup ini pendek. Jika anda sehat, anda mungkin hidup sampai 80 tahun. Jika gaya hidup anda kacau, maka di usia 60, anda mungkin sudah akan meninggal. Ini belum menghitung kemungkinan kecelakaan yang tak terduga. Bukankah lebih enak, jika hidup yang sebentar ini diiisi dengan hal-hal yang penuh cinta dan keindahan dengan orang lain?

Di dalam hidup, kita perlu menjadi manusia yang terbuka. Manusia yang terbuka berarti manusia yang siap untuk belajar, tanpa henti.

Hanya satu yang tidak bisa kita berikan toleransi, yakni sikap intoleran yang melibas perbedaan dengan kekerasan.

Intoleransi, yang menumpas perbedaan dan melanggar tata keberadaban bersama, dalam segala bentuknya, harus dilawan, demi menyelamatkan keutuhan hidup bersama.

Reza A.A Wattimena adalah Dosen Hubungan Internasional, Universitas Presiden, Cikarang

(gerpol)

The post Mempelajari Radikalisasi dan Cara Mengatasinya dengan Deradikalisasi, Keterbukaan dan Manusia Pembelajar appeared first on Gerilya Politik.

- Via http://www.gerilyapolitik.com/mempelajari-radikalisasi-dan-cara-mengatasinya-dengan-deradikalisasi-keterbukaan-dan-manusia-pembelajar/ - On May 02, 2017 at 08:31AM Ini Adalah Kenang Kenangan Yang Mana Sangat Menarik Untuk Tetap Disimpan, mungkin gambar gambar ini nanti akan lenyap tak kala server GERIYAL POLITIK lenyap, dalam pilgub DKI ini ada sosok GERILYA POLITIK yang cukup mengemparkan, berita beritanya sangat tajam dan sangat menarik membasmi lawan lawan Ahok, - Untuk putaran pertama - berbagai postingan tajam sangat membasmi bagi kubu AHY, - dan apa hasilnya - AHY rontok pada putaran pertama - 
untuk putaran ke dua yang dimulai dari tanggal 16 Feb - Postingan Postingan Memojokan Group Anies sudah dimulai, dan mari kita lihat hasilnya bersama, tulisan tulisan ini mungkin akan ada disini sebagai saksi bisu - 

TULISAN INI PADA DASARNYA TETAP DITUJUKAN UNTUK XL - AXIATA YANG MANA LEMOT LUAR BIASA !!! - Mohon Diperbaiki Jaringan Di Kota KOTA Seperti BLITAR - GIANYAR - DALUNG - Semua Nomor Yang Saya Gunakan merasakan sangat lambat dalam berinternet, dan tolong dikurangi atau matikan saja IBNREACH / IBNADS Mu, intrusive ads, dan sms sms maling pulsa yang sangat tenar di operator XL DAN AXIS..

DAN PADA AKHIRNYA SEKIAN!!


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "INTERNET LAMBAT XL |Mempelajari Radikalisasi dan Cara Mengatasinya dengan Deradikalisasi, Keterbukaan dan Manusia Pembelajar | MENGAPA INTERNET LAMBAT ?"

Post a Comment

KAMI AKAN SELALU MENINGKATKAN KUALITAS KEDEPANNYA, PADAHAL MASALAHNYA SEKARANG !!! - YA KABUR TOH PELANGGANNYA.. CUSTOMER SERVICEMU TAK MAMPU !! LAYANAN BURUK



AKAR MASALAH !!

AKAR MASALAH !!